Menulusuri jejak Sunnah - Firqotun Najiyah

Hati manusia
Home | Thibbun An Nabawi | Link | Mengenal Ulama | Artikel Umum | Referensi | Aqidah | Firqah baru | Fiqih | Hadits | Sejarah | Sholat Kita | Informasi

Karena Kita Mempunyai Hati

 

Hati merupakan pengendali diri manusia, manakala hatinya baik,

maka ia bisa mengendalikand irinya kepada hal-hal yang baik, dan menahan untuk berbuat kemungkaran.

Namun banyak pula manusia yang kehidupannya tidak terkendali, ia tergelincir kepada lembah kehinaan,

karena hatinya telah tertutup, tidak bisa melihat mana yang haq dan mana yang bathil.

 

Hati adalah elemen terpenting dalam diri manusia, karena dengan hati ini,

manusia dilebihkan oleh Allah dari makhluk Allah yang lainnya.

 

Betapa hati sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang,

sampai Allah berfirman dalam QS 42 89-91 Al-Qur誕n sebagai Hudallil Muttaqin telah memberikan penjelasan kepada kita,

bahwa hati manusia itu terbagi 3 bagian yang saling bertolak belakang satu dengan yang lainnya.

 

Qolbun Mayyit (hati yang mati)

Manusia yang memiliki tipe hati seperti ini, ia tidak dapatlagi melihat mana yang benar dan mana yang salah.

Telinganya tuli, matanya sudah dibutakan dan semua panca indranya sudah tidak berfungsi lagik

karena hatinya tidak dapat menunjukkan tugas masing-masing indranya.

 

Ia laksana mayat hidup yang hanya akan membuat kerusakan di muka bumi.

Nasehat-nasehat sudah tidak bisa didengarnya, pelajaran-pelajaran sudah tidak dapat ia cerna untuk dilaksanakan,

apalagi berusaha memperbaiki diri sendiri, itulah tipe-tipe orang yang mengingkari kekuasaan Allah.

Ia sudah tidak bisa mengenali siapa dirinya dan dari mana asalnya, mau kemana ia kembali.

 

Senantiasa kehidupannya dihiasai hal-hal kejahiliahan, perasaannya tidak tenang manakala tidak melanggar aturan Allah,

ia menganggap segala perbuatannya tidak ada yang mengawasi sehingga bebas berbuat semaunya. 

Tak terpikirkan apakah perbuatannya itu akan merugikan orang lain atau tidak.

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.[QS Al-Baqarah 2:6]

 

Qolbun Mariidh (hati yang berpenyakit)

Banyak ummat islam yang berkecimpung dalam kancah da蜘ah namun dalam kesehariannya ia tidak mencerminkan sebagaimana aktivitasnya.

Ia berda蜘ah hanya sebatas konseptual bahkan kehidupannya jauh dari realitas islami sebagaimana yang ia da蜘ahkan.

Kenapa hal ini terjadi?

Semua itu tak lepas dari peranan hati.

Hal-hal seperti itutidak mungkin menimpa orang-orang yang hatinya saliim (lurus).

Bisa jadi karena kesibukannya menda蜘ahi orang lain sehingga ia melupakan dirinya sendiri,

tak ada keseimbangan antara pengeluaran dan pemasukan. 

Akhirnya muncul da段-da段 yang seharusnya memberi tauladan yang baik malah memberikan contoh yang merusak akhlak dan aqidah ummat.

 

Ia merasa sudah banyak berbuat kebaikan dan merasa berjasa terhadap perkembangan da蜘ah islamiyah.

Sering menganggap remeh orang lain dan cenderung berbuat seenaknya sendiri.

Merasa lebih tinggi dari orang lain sehingga timbullah ujubnya.

 

Hal ini sudah cukup membuktikan seseorang yang berpenyakit dalam hatinya.

Manakala tidaks egera bertaubat kepada Allah, maka Allah akan menambahkan penyakit hatinya itu.

 

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih,disebabkan mereka berdusta. [QS Al-Baqarah 2:10]

 

Ciri-ciri orang yang hatinya berpenyakit

Suka menganggap enteng terhadap dosa, ia menganggap dosa itu bagaikan debu

yang menempel di dahinya yang sewaktu-waktu dapat dengan mudah ia bersihkan.

Dalam beribadah tidak ikhlas semata karenaA llah, namun hanya sekedar memenuhi kewajiban atau ingin mencari keuntungan duniawi semata.

 

Suka berbuat maksiat, ia senang sekali dengan perbuatanmaksiat bahkan bangga dengan perbuatannya itu,

sehingga iam enyebarluaskan kemaksiatannya kepada orang lain.

Jika dibacakan ayat-ayatA l-Qur誕n, ia membantah dengan kata-kata tapi..., lha wong anu saja..., dll

 

Jika dinasehati ia merasa dihina atau tidak mau menerimanya.

Qolbun Saliim (hati yang lurus dan bersih)

 

Seseorang akan terarah hidupnya manakala hatinya tenang, dalam artian bahwa ia selalu mengingat akan kebesaran Allah.

Hatinya selalu ingat kepada Allah di mana saja ia berada, tak pedulu sedang susah ataupun bahagia.

 

Ada sebagian orang yang ketika ia sedang ditimpa musibah, ia ingat kepada Allah dan berkecimpung dalam da蜘ah.

Namun manakala ia sedang senang, bahagia, lupalah akan siapa penciptanya.

Seolah-olah ia butuh Allah hanya di waktu susah saja.

Ketika terlepas dari kesusahan ia kembali melupakan Allah.

 

Sedangkan orang yang hatinya saliim, kapan saja dan di mana saja ia selalu ingat dan butuh akan bantuan Allah.

Dan hanya orang yang hatinya lurus yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat,

walaupun ketika di dunia ia termasuk orang yang kekurangan. 

Namun hal itu bukanlah merupakan sebuah penghalang seorang hamba yang akan mendekatkan dirinya kepada Allah.

 

Ciri-ciri orang yang hatinya lurus

Selalu mengharapkan kasih sayang dari Allah.

 

Bahkan ia rela dibenci oleh semua makhluk di dunia ini demi mencapai kasih sayang Allah padanya.

Hanya dengan kasih sayang Allah lah manusia akan selamat dari siksa api neraka.

Karena kasih sayang Allah berarti Allah akan ridha kepada hambaNya.

 

Takut kepada Adzab Allah.

Menyadari akan kebesaran Allah.

Seorang hamba tidak kuasa untuk menghindari dari adzab Allah yang sangat dahsyat,

maka ia akan selalu mawas diri dalam segala perbuatannya agar semua tindakannya tidak menimbulkan kemurkaan Allah.

Karena ia tahu apa yang akan ia peroleh manakala melanggar aturan Allah.

 

Cinta kepada Allah, sebagaimana firman Allah dalam:

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;

mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat),

bahwa k kuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya( niscaya mereka menyesal). [QS Al-Baqarah 2:165]

 

Seseorang yang telah jatuh cinta terhadap sesuatu, pasti ia akan tunduk dan patuh terhadap apa yang diperintahkan oleh yang dicintainya.

Begitu pula cinta kita kepada Alah.

Senantiasa mengingat mati, karea hal ini bisa membangkitkan semangat untukm eningkatkan ibadah kepada Allah.

 

Kita perlu menyadari bahwa manusia itu dibatasi oleh waktu.

Jika sudah tiba wantunya untuk kembali kepada Allah,

maka tak satupun yang dapat mengakhirkannya atau mengawalkannya Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu;

maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.[QS Al-A池af 7:34]

 

Tentunya untuk menghadapi kematian, manusia perlu membekali dirinya dengan bekal yang bisam

enyelamatkan dirinya di akhirat kelak 泥an tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan sendau gurau belaka.

Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang- orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya [QS Al-An誕m 6:32]

 

Selalu memikirkan kekuasaan Allah yaitu dengan tadabur alam.

 

Karena salah satu ciri orang yang pandai (ulul albab) adalah orang yang memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring

dan ereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):

Ya Tuhan kami,  tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, makap eliharalah kami dari siksa neraka.[QS Al-選mran 3:190-191]

 

Merupakan kebiasaannya adalah selalum entadaburi Al-Qur誕n,

karena dengan ini manusia akan tahu hakekat hidupnya dan akan tahu apa yang harus ia lakukan demi diri dan agamanya.

 

Senantiasa mencontoh perikehidupan Rasulullah beserta para sahabatnya,

sehingga semua yang bertentangan dengan kebiasaan Rasulullah dan para sahabatnya akan ia tinggalkan sejauh-jauhnya.

 

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk membentuk diri kita

menjadi orang yang kaffah mengislamkan diri kita baik lahiriyah maupun bathiniyah,

sehingga akan tercermin sesosok jiwa yang dapat menjadi panutan ummat dan dikasihi oaleh Allah,

dihiasi dengan perilaku yang baik dan hati yang lembut .

 

Mudah-mudahan kita semua dikumpulkan ke dalam golongan orang-orang yang hatinya lurus

dan bersih serta dimasukkan ke dalam hamba-hamba yang diridhai-Nya.

Aamiin Yaa Rabbal alamin.

Jika anda melihat kebenaran didalamnya, maka pujilah Allah tabaraka wata`ala dan jika anda mendapati kebalikanya ,saya  berharap anda berkenan menegur saya,serta berikanlah doŽa kebaikan untuk saya, semoga Allah meluruskan kesalahan saya dan mengampuni keteledoran saya... !!
kritik + saran: loper_kor4n@yahoo.com  Last update ,25 november 2010
Terhitung sejak,16 April 2005 anda pengunjung yang ke: