Bagaimana Akidah Rafidhah
Terhadap Para Sahabat Rasulullah?
Akidah Rafidhah
berdiri atas caci maki, mencela dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan
di Furu` Al Kafi dari Ja`far `alaihi salam : Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku
bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi1.
Al Majlisi dalam
kitab Haqqul Yakin menyebutkan : Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan
yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan Umar, lalu ia menjawab : Mereka berdua adalah orang kafir,
dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga. 2
Dalam tafsir Al
Qummi pada firman Allah (An Nahl : 90) :
Mereka mengatakan
: al fahsyaa` (keji) adalah Abu Bakr, mungkar adalah Umar dan baghyi (kezoliman) adalah Utsman3.
Mereka mengatakan
dalam buku mereka Miftahul Jinaan : Ya Allah anugerahkanlah salawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah
dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka sembah selain Allah4. dan dua toghut serta anak perempuan mereka berdua....dan
seterusnya5. Dan yang mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakr, Umar, Aisyah dan Hafshah.
Pada hari asyura
(hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan dengan umar, kemudian mereka menghujani
dengan pukulan pakai tongkat, serta melontarnya dengan batu sampai mati, kemudian mereka menghadirkan seekor anak kambing,
mereka beri nama dengan Aisyah, kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani dengan pukulan pakai sandal, sampai
mati6.
Sebagaimana mereka
merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama pembunuh umar yaitu abu Lukluk al Majusi dengan nama
Baba Syujaa`uddin (bapak) pemberani agama (pahlawan agama) 7, semoga Allah meridhoi seluruh sahabat dan para ummul mukminin.
Lihatlah wahai
saudaraku muslim, alangkah dengkinya dan alangkah kejinya golongan yang keluar dari agama ini, tentang apa yang telah mereka
katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan rasul-Nya telah memuji mereka. Dan telah sepakat umat
ini atas keadilan (kelurusan dan keterpercayaan) dan keutamaan mereka. Sejarah dan kenyataan pun telah membuktikan dan menyaksikan
serta perkara-perkara ini sudah merupakan pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan, dan posisi mereka
selalu di depan serta jihad mereka dalam Islam.
Apa Segi Kesamaan Antara Yahudi
dengan Rafidhah?
Syeikh Islam Ibnu
Taimiyah berkata : Bukti dari, sesungguhnya bencana Rafidhah adalah bencana Yahudi, hal itu terlihat pada :
Sesungguhnya orang
Yahudi mengatakan : Tidak boleh yang menjadi raja kecuali dari keluarga nabi Daud, Rafidhah berkata : Tidak boleh menjadi
imam kecuali dari anak Ali.
Yahudi mengatakan
: Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Masehid Dajjal dan diturunkan pedang. Orang Rafidhah mengatakan : Tidak ada
jihad di jalan Allah sampai keluar Al Mahdi, dan datingnya penyeru menyeru dari langit.
Orang Yahudi mengakhirkan
(mengundurkan) shalat sampai bintang bertebaran, begitu juga orang Rafidhah mereka mengundurkan shalat maghrib sampai bintang-bintang
bertebaran, padahal hadits mengatakan : Senantiasa umatku di atas fitrah, selama mereka tidak mengakhirkan shalat maghrib
sampai bintang bertebaran8.
Orang Yahudi telah
merubah taurat, begitu juga orang Rafidhah, mereka telah merubah Al Quran.
Orang Yahudi tidak
memandang bolehnya mengusap khuf (sepatu kulit yang menutupi mata kaki), begitu juga orang Rafidhah.
Orang Yahudi membenci
malaikat Jibril, mereka mengatakan : Malaikat Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Begitu juga orang Rafidhah,
mereka mengatakan : Malaikat Jibril telah salah menyampaikan wahyu kepada Muhammad9.
Begitu juga orang
Rafidhah meyerupai orang kristen pada satu ajaran nasrani yaitu, wanita-wanita mereka tidak memiliki hak mendapatkan mahar,
akan tetapi hanya bersenang-senang dengan mereka dengan kesenangan, begitu juga orang Rafidhah, mereka menikah dengan cara
mut`ah, dan mereka menghalalkan itu.
Orang yahudi dan
kristen lebih utama dari orang Rafidhah dengan satu sifat (yaitu) :
Orang yahudi jika
ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Musa.
Orang Kristen
jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah Hawari (sahabat-sahabat)
Isa.
Orang rafidhah
jika ditanya : siapakah orang yang terburuk di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Muhammad.
10
-----------------
Foot note:
1 Furuu` Al Kafi,
oleh Al Kulaini, hal : 115.
2 Haqqul Yakiin,
oleh Al Majlisi, hal : 522. Di sini perlu di isyaratkan bahwa sesungguhnya Ali bin Hasein dan Ahlu Bait semuanya berlepas
diri dari semua ini yaitu kedustaan yang diada-adakan oleh kaum Rafidah atas diri mereka, semoga Allah memerangi kaum rafidhah,
alangkah jeleknya kedustaan yang mereka buat. (Insya Allah penterjemah akan membuat satu edisi yang berisikan sikap Ahlul
Bait terhadap para sahabat, yang akan diambil dari buku-buku pegangan mereka sendiri, agar pembaca mengetahui sebenarnya mereka
telah menyelisihi ahlul Bait sendiri dalam bersikap terhadap para sahabat Rasul.)
3 Tafsir Al Qummi,
hal : 218.
4 Ketahuilah pembaca
budiman : Mereka sendiri telah menjadikan kuburan Kumaini sebagai tempat yang suci, dan mendirikan di atasnya bangunan seperti
Ka`bah sebagai tandingan Ka`bah kita yang mulia.
5 Miftahul Jinaan,
hal : 114. Lihat doa dua berhala Quraisy, insya Allah di edisi ke 15.
6 Tabdiidul Zhilaam
wa tanbiihun Niyam, oleh Ibrahim Al Jabhaan, hal : 27.
7 Abbas Al Qummi,
(Alkuna wal Alqaab) 2/55.
8 Hadits diriwayatkan
oleh : Imam Ahmad : 4/147. 5/417, 422, Abu Daud, no : 418, dan Abnu Majah, no : 689, di dalam jawaid dikatakan : sanadnya
hasan (baik).
9 Ada juga suatu
kelompok yang mengatakan yang aneh-aneh, mereka mengatakan : sesungguhnya Jibril telah berkhianat, dimana ia menyampaikan
wahyu kepada Nabi Muhammad, sedangkan yang lebih utama dan lebih berhak terhadap risalah adalah Ali bin Abi Thalib, oleh karena
inilah mereka mengatakan : telah berkhianat Amiin (malaikan jibril) dan ia telah menghalang risalah sampai ke Haidari (Ali).
Wahai saudaraku
muslim, bagaimana mungkin mereka menuduh Jibril Alaihi salam telah berkhianat, sedangkan Allah telah menyifatinya dengan amanah
(terpercaya), sebagaimana Allah telah berfirman : Telah dibawa oleh Ruhul Amiin (malaikat Jibril), dan firman-Nya : selalu
taat kemudian terpercaya. Apakah yang akan anda katakan wahai muslin terhadap keyakinan yang diimani oleh orang-orang rafidhah
ini?
10 Mihaajul Sunnah,
oleh syeikhul Islam Ibnu Taimiyah : 1/24.
Apa Akidah Orang Rafidhah Terhadap Para
Imam Mereka?
Rafidhah mendakwakan
kema`suman (terjaga dari dosa) bagi para imam, dan bahwasanya mereka mengetahui hal ghaib. Dinukil oleh Al Kulaini dalam Usulul
Kafi : Telah berkata Imam Ja`far as Shodiq : Kami adalah perbendaharaan ilmu Allah, kami adalah penterjemah perintah Allah,
kami adalah kaum yang maksum, telah diperintahkan untuk menta`ati kami, dan dilarang untuk menentang kami, kami adalah hujjah
Allah yang kuat terhadap siapa yang berada di bawah langit dan di atas bumi 1.
Al Kulaini meriwayatkan
di Al Kafi : Bab Sesungguhnya para imam, jika mereka berkehendak untuk mengetahui, maka mereka pasti mengetahuinya. Dari Jafar
ia berkata : Sesungguhnya Imam jika ia berkehendak mengetahui, maka ia pasti mengetahui, dan sesungguhnya para imam mengetahui
kapan mereka akan mati, dan sesungguhnya mereka tidak akan mati kecuali dengan pilihan mereka sendiri. 2
Khumaini yang
celaka menyebutkan - dalam salah satu tulisannya bahwa para imam lebih afdhal (mulia) dari para nabi dan rasul, ia berkata
- semoga Allah menghinakannya : Sesungguhnya imam-imam kita mempunyai suatu kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh malaikat
yang didekatkan, dan tidak pula oleh nabi yang diutus 3.
Syeikhul Islam
Ibnu Taimiyah berkata : Orang Rafidhah mendakwakan sesungguhnya agama ini diserahkan kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib,
maka yang halal itu adalah yang dihalalkan mereka, dan yang haram itu adalah yang diharamkan mereka, serta agama itu adalah
apa yang mereka syariatkan. 4
Jika pembaca ingin
melihat kekufuran, kesyirikan dan ghuluw (sikap berlebih-lebihan mereka) -semoga Allah melindungi kita- maka bacalah syair-syair
yang diungkapkan oleh syeikh mereka zaman sekarang ini yaitu Ibrahim Al Amili, terhadap Ali bin Abi Thalib -semoga Allah meridhai
Ali- :
Abu hasan, engkaulah
hakikat Tuhan (yang diibadati),
dan alamat kekuasaan-Nya
yang tinggi.
Engkaulah yang
menguasai ilmu ghaib,
maka mungkinkah
tersembunyi bagimu akan sesuatu yang hasul.
Engkaulah yang
mengendalikan poros alam,
bagimu para ulamanya
yang tinggi.
Bagimu amar (urusan)
bila engkau menghendaki, kau menghidupkan besok,
bila
engkau menghendaki kau cabut ubun-ubun.
Ali
bin Sulaiman Al Mazidi mengutarakan syairnya dalam memuji Ali bin Abi Thalib :
Abu
Hasan engkaulah suami orang yang suci,
Dan
(engkaulah) sisi tuhan yang diibadati serta jiwa rasul.
Dan
(engkaulah) pernama kesempuranaan dan matahari akal,
(engkau)
Hamba dari tuhan, dan engkaulah yang Maha Raja.
Engkau
dipanggil oleh nabi di hari kadir,
Dan
telah menaskan atas dirimu sesuai dengan kejadian Ghadir
Bahwasanya
engkau bagi kaum mukminin adalah amir (pemimpin),
dia telah mengkalungkan
kepadamu buhul kekuasaannya.
Kepadamulah kembalinya
seluruh perkara,
dan engkaulah
yang maha mengetahui dengan kadungan dada.
Engkaulah yang
akan membangkitkan apa yang ada dalam kubur
Bagimulah pengadilan
hari kiamat berdasarkan kepada nas.
Engkaulah yang
maha mendengar dan engkaulah yang maha melihat
Engkau atas setiap
sesuatu maha mampu.
Kalaulah tidak
karena engkau, pasti bintang tidak berjalan
Kalaulah tidak
karena engkau, pasti planet tidak berputar.
Engkaulah, dengan
setiap makhluk mengetahui,
Engkaulah yang
berbicara dengan ahli kitab.
Kalaulah
tidak karena engkau, tidak mungkin musa
akan
diajak berbicara, Maha suci Dzat yang telah menciptakanmu
Engkau akan melihat
rahasia namamu di jagat raya,
Kecintaan terhadap
dirimu seperti matahari di atas kening.
Kebencian terhadap
dirimu di wajah orang yang membenci,
Bagaikan peniup
api, maka tidak akan beruntung yang membencimu.
Siapa itu yang
telah ada, dan siapa itu yang ada,
Tidak para nabi
dan tidak (pula) para rasul,
Tidak (pula) qalam
lauh dan tidak (pula) alam semesta,
(kecuali) Seluruhnya
adalah hamba-hamba bagimu.
Wahai Abu Hasan
wahai yang mengatur wujud,
(wahai) goa orang
yang terusir, dan tempat berlindung pendatang.
yang memberi minum
pengagungmu pada hari berkumpul (hari kiamat).
orang yang mengingkari
hari berbangkit, adalah orang yang mengingkarimu.
Wahai Abu Hasan
wahai Ali yang gagah.
Kesetiaan padamu
bagiku di dalam kuburku sebagai tanda penunjuk,
Namamu bagiku
dalam keadaan sempit merupakan lambang
Dan kecintaan
kepadamu adalah yang memasukkanku ke dalam surgamu
Dengan lantaran
dirimu kemulian yang ada pada diriku.
Bila datang perintah
Tuhan yang Maha Mulia
Menyeru penyeru,
berangkat-berangkat (kematian-kematian).
Dan tidaklah mungkin
engkau akan meninggalkan orang yang berlindung denganmu.
Apakah syi`ir
seperti ini diucapkan oleh seorang muslim yang memeluk agama Islam?, Demi Allah, bahkan sesungguhnya orang-orang jahiliyah
(Kafir) sekalipun belum pernah jatuh dalam kesyirikan dan kekufuran, terlalu muja-muji / ghuluw seperti yang diperbuat oleh
orang rafidhah celaka ini. 5
--------------------
Foot note:
1 Usulul_Kafi,
hal : 165. (mari kita simak apa firman Allah yang menerangkan tentang sifat nabi Muhammad, Allah berfirman dalam surat Al
An`am ayat 50 : (artinya) : Katakanlah : Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula)
aku mengatakan yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali
apa yang diwahyukan kepadaku..(pent).
2 Usulul_Kafi,
di dalam kitabul Hujjah : (1/258). (mengetahui mati dan di mana akan mati itu adalah rahasia yang tidak diketahui kecuali
hanya Allah semata, Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 34, (artinya) : Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun
yagn dapat mengetahui (denga pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahi lagi Maha Mengenal. (pent)
3 Hukumatul Islamiyah,
Khumaini, (berarti para imam mereka lebih mulia dari Rasulullah sendiri, apakah perkataan seperti ini boleh keluar dari mulut
seorang muslim yang memeluk agama Islam???? pent)
4 Minhajus Sunnah,
oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah (1/482).
5 Penterjemah melihat
sendiri bagaimana cara mereka membaca syair-syair di kuburan baqi` (madinah), dibacakan dan dinyanyi-nyanyikan oleh kepala
regunya, yang lain menangis dan merapat seperti orang Yahudi meratap di depan dinding mesjid Aqsha