Menulusuri jejak Sunnah - Firqotun Najiyah

Rafidhah
Home | Thibbun An Nabawi | Link | Mengenal Ulama | Artikel Umum | Referensi | Aqidah | Firqah baru | Fiqih | Hadits | Sejarah | Sholat Kita | Informasi

Bagaimana Akidah Rafidhah Terhadap Para Sahabat Rasulullah?

 

Akidah Rafidhah berdiri atas caci maki, mencela dan mengkafirkan para sahabat -semoga Allah meridhoi para sahabat-. Al Kulaini menyebutkan di Furu` Al Kafi dari Ja`far `alaihi salam : Manusia menjadi murtad setelah Nabi (meninggal) kecuali tiga orang, lalu aku bertanya : siapa tiga orang itu ? beliau berkata : Al miqdaad bin Aswad, Abu Dzar Al Ghifari dan Salman Al Farisi1.

Al Majlisi dalam kitab Haqqul Yakin menyebutkan : Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan Umar, lalu ia menjawab : Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga. 2

Dalam tafsir Al Qummi pada firman Allah (An Nahl : 90) :

Mereka mengatakan : al fahsyaa` (keji) adalah Abu Bakr, mungkar adalah Umar dan baghyi (kezoliman) adalah Utsman3.

Mereka mengatakan dalam buku mereka Miftahul Jinaan : Ya Allah anugerahkanlah salawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad dan laknatlah dua berhala kaum Quraisy dan dua yang mereka sembah selain Allah4. dan dua toghut serta anak perempuan mereka berdua....dan seterusnya5. Dan yang mereka maksudkan dengan itu adalah Abu Bakr, Umar, Aisyah dan Hafshah.

Pada hari asyura (hari ke sepuluh bulan Muharram), mereka membawa seekor anjing lalu mereka namakan dengan umar, kemudian mereka menghujani dengan pukulan pakai tongkat, serta melontarnya dengan batu sampai mati, kemudian mereka menghadirkan seekor anak kambing, mereka beri nama dengan Aisyah, kemudian mereka mulai mencabut bulunya, dan menghujani dengan pukulan pakai sandal, sampai mati6.

Sebagaimana mereka merayakan hari terbunuhnya Faruq Umar bin Khatab dan mereka memberi nama pembunuh umar yaitu abu Lukluk al Majusi dengan nama Baba Syujaa`uddin (bapak) pemberani agama (pahlawan agama) 7, semoga Allah meridhoi seluruh sahabat dan para ummul mukminin.

Lihatlah wahai saudaraku muslim, alangkah dengkinya dan alangkah kejinya golongan yang keluar dari agama ini, tentang apa yang telah mereka katakan terhadap manusia pilihan setelah para nabi, yang mana Allah dan rasul-Nya telah memuji mereka. Dan telah sepakat umat ini atas keadilan (kelurusan dan keterpercayaan) dan keutamaan mereka. Sejarah dan kenyataan pun telah membuktikan dan menyaksikan serta perkara-perkara ini sudah merupakan pengetahuan yang wajib diketahui (oleh setiap umat) atas kebaikan, dan posisi mereka selalu di depan serta jihad mereka dalam Islam.

Apa Segi Kesamaan Antara Yahudi dengan Rafidhah?

Syeikh Islam Ibnu Taimiyah berkata : Bukti dari, sesungguhnya bencana Rafidhah adalah bencana Yahudi, hal itu terlihat pada :

Sesungguhnya orang Yahudi mengatakan : Tidak boleh yang menjadi raja kecuali dari keluarga nabi Daud, Rafidhah berkata : Tidak boleh menjadi imam kecuali dari anak Ali.

Yahudi mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Masehid Dajjal dan diturunkan pedang. Orang Rafidhah mengatakan : Tidak ada jihad di jalan Allah sampai keluar Al Mahdi, dan datingnya penyeru menyeru dari langit.

Orang Yahudi mengakhirkan (mengundurkan) shalat sampai bintang bertebaran, begitu juga orang Rafidhah mereka mengundurkan shalat maghrib sampai bintang-bintang bertebaran, padahal hadits mengatakan : Senantiasa umatku di atas fitrah, selama mereka tidak mengakhirkan shalat maghrib sampai bintang bertebaran8.

Orang Yahudi telah merubah taurat, begitu juga orang Rafidhah, mereka telah merubah Al Quran.

Orang Yahudi tidak memandang bolehnya mengusap khuf (sepatu kulit yang menutupi mata kaki), begitu juga orang Rafidhah.

Orang Yahudi membenci malaikat Jibril, mereka mengatakan : Malaikat Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Begitu juga orang Rafidhah, mereka mengatakan : Malaikat Jibril telah salah menyampaikan wahyu kepada Muhammad9.

Begitu juga orang Rafidhah meyerupai orang kristen pada satu ajaran nasrani yaitu, wanita-wanita mereka tidak memiliki hak mendapatkan mahar, akan tetapi hanya bersenang-senang dengan mereka dengan kesenangan, begitu juga orang Rafidhah, mereka menikah dengan cara mut`ah, dan mereka menghalalkan itu.

Orang yahudi dan kristen lebih utama dari orang Rafidhah dengan satu sifat (yaitu) :

Orang yahudi jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Musa.

Orang Kristen jika ditanya : siapakah orang yang terbaik di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah Hawari (sahabat-sahabat) Isa.

Orang rafidhah jika ditanya : siapakah orang yang terburuk di kalangan pemeluk agamamu? Mereka menjawab : adalah sahabat-sahabat Muhammad. 10

-----------------

Foot note:

1 Furuu` Al Kafi, oleh Al Kulaini, hal : 115.

2 Haqqul Yakiin, oleh Al Majlisi, hal : 522. Di sini perlu di isyaratkan bahwa sesungguhnya Ali bin Hasein dan Ahlu Bait semuanya berlepas diri dari semua ini yaitu kedustaan yang diada-adakan oleh kaum Rafidah atas diri mereka, semoga Allah memerangi kaum rafidhah, alangkah jeleknya kedustaan yang mereka buat. (Insya Allah penterjemah akan membuat satu edisi yang berisikan sikap Ahlul Bait terhadap para sahabat, yang akan diambil dari buku-buku pegangan mereka sendiri, agar pembaca mengetahui sebenarnya mereka telah menyelisihi ahlul Bait sendiri dalam bersikap terhadap para sahabat Rasul.)

3 Tafsir Al Qummi, hal : 218.

4 Ketahuilah pembaca budiman : Mereka sendiri telah menjadikan kuburan Kumaini sebagai tempat yang suci, dan mendirikan di atasnya bangunan seperti Ka`bah sebagai tandingan Ka`bah kita yang mulia.

5 Miftahul Jinaan, hal : 114. Lihat doa dua berhala Quraisy, insya Allah di edisi ke 15.

6 Tabdiidul Zhilaam wa tanbiihun Niyam, oleh Ibrahim Al Jabhaan, hal : 27.

7 Abbas Al Qummi, (Alkuna wal Alqaab) 2/55.

8 Hadits diriwayatkan oleh : Imam Ahmad : 4/147. 5/417, 422, Abu Daud, no : 418, dan Abnu Majah, no : 689, di dalam jawaid dikatakan : sanadnya hasan (baik).

9 Ada juga suatu kelompok yang mengatakan yang aneh-aneh, mereka mengatakan : sesungguhnya Jibril telah berkhianat, dimana ia menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad, sedangkan yang lebih utama dan lebih berhak terhadap risalah adalah Ali bin Abi Thalib, oleh karena inilah mereka mengatakan : telah berkhianat Amiin (malaikan jibril) dan ia telah menghalang risalah sampai ke Haidari (Ali).

Wahai saudaraku muslim, bagaimana mungkin mereka menuduh Jibril Alaihi salam telah berkhianat, sedangkan Allah telah menyifatinya dengan amanah (terpercaya), sebagaimana Allah telah berfirman : Telah dibawa oleh Ruhul Amiin (malaikat Jibril), dan firman-Nya : selalu taat kemudian terpercaya. Apakah yang akan anda katakan wahai muslin terhadap keyakinan yang diimani oleh orang-orang rafidhah ini?

10 Mihaajul Sunnah, oleh syeikhul Islam Ibnu Taimiyah : 1/24.

 

Apa Akidah Orang Rafidhah Terhadap Para Imam Mereka?

Rafidhah mendakwakan kema`suman (terjaga dari dosa) bagi para imam, dan bahwasanya mereka mengetahui hal ghaib. Dinukil oleh Al Kulaini dalam Usulul Kafi : Telah berkata Imam Ja`far as Shodiq : Kami adalah perbendaharaan ilmu Allah, kami adalah penterjemah perintah Allah, kami adalah kaum yang maksum, telah diperintahkan untuk menta`ati kami, dan dilarang untuk menentang kami, kami adalah hujjah Allah yang kuat terhadap siapa yang berada di bawah langit dan di atas bumi 1.

Al Kulaini meriwayatkan di Al Kafi : Bab Sesungguhnya para imam, jika mereka berkehendak untuk mengetahui, maka mereka pasti mengetahuinya. Dari Jafar ia berkata : Sesungguhnya Imam jika ia berkehendak mengetahui, maka ia pasti mengetahui, dan sesungguhnya para imam mengetahui kapan mereka akan mati, dan sesungguhnya mereka tidak akan mati kecuali dengan pilihan mereka sendiri. 2

Khumaini yang celaka menyebutkan - dalam salah satu tulisannya bahwa para imam lebih afdhal (mulia) dari para nabi dan rasul, ia berkata - semoga Allah menghinakannya : Sesungguhnya imam-imam kita mempunyai suatu kedudukan yang tidak bisa dicapai oleh malaikat yang didekatkan, dan tidak pula oleh nabi yang diutus 3.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Orang Rafidhah mendakwakan sesungguhnya agama ini diserahkan kepada pendeta-pendeta dan rahib-rahib, maka yang halal itu adalah yang dihalalkan mereka, dan yang haram itu adalah yang diharamkan mereka, serta agama itu adalah apa yang mereka syariatkan. 4

Jika pembaca ingin melihat kekufuran, kesyirikan dan ghuluw (sikap berlebih-lebihan mereka) -semoga Allah melindungi kita- maka bacalah syair-syair yang diungkapkan oleh syeikh mereka zaman sekarang ini yaitu Ibrahim Al Amili, terhadap Ali bin Abi Thalib -semoga Allah meridhai Ali- :

Abu hasan, engkaulah hakikat Tuhan (yang diibadati),

dan alamat kekuasaan-Nya yang tinggi.

Engkaulah yang menguasai ilmu ghaib,

maka mungkinkah tersembunyi bagimu akan sesuatu yang hasul.

Engkaulah yang mengendalikan poros alam,

bagimu para ulamanya yang tinggi.

Bagimu amar (urusan) bila engkau menghendaki, kau menghidupkan besok,

bila engkau menghendaki kau cabut ubun-ubun.

Ali bin Sulaiman Al Mazidi mengutarakan syairnya dalam memuji Ali bin Abi Thalib :

Abu Hasan engkaulah suami orang yang suci,

Dan (engkaulah) sisi tuhan yang diibadati serta jiwa rasul.

Dan (engkaulah) pernama kesempuranaan dan matahari akal,

(engkau) Hamba dari tuhan, dan engkaulah yang Maha Raja.

Engkau dipanggil oleh nabi di hari kadir,

Dan telah menaskan atas dirimu sesuai dengan kejadian Ghadir

Bahwasanya engkau bagi kaum mukminin adalah amir (pemimpin),

dia telah mengkalungkan kepadamu buhul kekuasaannya.

Kepadamulah kembalinya seluruh perkara,

dan engkaulah yang maha mengetahui dengan kadungan dada.

Engkaulah yang akan membangkitkan apa yang ada dalam kubur

Bagimulah pengadilan hari kiamat berdasarkan kepada nas.

Engkaulah yang maha mendengar dan engkaulah yang maha melihat

Engkau atas setiap sesuatu maha mampu.

Kalaulah tidak karena engkau, pasti bintang tidak berjalan

Kalaulah tidak karena engkau, pasti planet tidak berputar.

Engkaulah, dengan setiap makhluk mengetahui,

Engkaulah yang berbicara dengan ahli kitab.

Kalaulah tidak karena engkau, tidak mungkin musa

akan diajak berbicara, Maha suci Dzat yang telah menciptakanmu

Engkau akan melihat rahasia namamu di jagat raya,

Kecintaan terhadap dirimu seperti matahari di atas kening.

Kebencian terhadap dirimu di wajah orang yang membenci,

Bagaikan peniup api, maka tidak akan beruntung yang membencimu.

Siapa itu yang telah ada, dan siapa itu yang ada,

Tidak para nabi dan tidak (pula) para rasul,

Tidak (pula) qalam lauh dan tidak (pula) alam semesta,

(kecuali) Seluruhnya adalah hamba-hamba bagimu.

Wahai Abu Hasan wahai yang mengatur wujud,

(wahai) goa orang yang terusir, dan tempat berlindung pendatang.

yang memberi minum pengagungmu pada hari berkumpul (hari kiamat).

orang yang mengingkari hari berbangkit, adalah orang yang mengingkarimu.

Wahai Abu Hasan wahai Ali yang gagah.

Kesetiaan padamu bagiku di dalam kuburku sebagai tanda penunjuk,

Namamu bagiku dalam keadaan sempit merupakan lambang

Dan kecintaan kepadamu adalah yang memasukkanku ke dalam surgamu

Dengan lantaran dirimu kemulian yang ada pada diriku.

Bila datang perintah Tuhan yang Maha Mulia

Menyeru penyeru, berangkat-berangkat (kematian-kematian).

Dan tidaklah mungkin engkau akan meninggalkan orang yang berlindung denganmu.

Apakah syi`ir seperti ini diucapkan oleh seorang muslim yang memeluk agama Islam?, Demi Allah, bahkan sesungguhnya orang-orang jahiliyah (Kafir) sekalipun belum pernah jatuh dalam kesyirikan dan kekufuran, terlalu muja-muji / ghuluw seperti yang diperbuat oleh orang rafidhah celaka ini. 5

--------------------

Foot note:

1 Usulul_Kafi, hal : 165. (mari kita simak apa firman Allah yang menerangkan tentang sifat nabi Muhammad, Allah berfirman dalam surat Al An`am ayat 50 : (artinya) : Katakanlah : Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengatakan yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku..(pent).

2 Usulul_Kafi, di dalam kitabul Hujjah : (1/258). (mengetahui mati dan di mana akan mati itu adalah rahasia yang tidak diketahui kecuali hanya Allah semata, Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 34, (artinya) : Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yagn dapat mengetahui (denga pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahi lagi Maha Mengenal. (pent)

3 Hukumatul Islamiyah, Khumaini, (berarti para imam mereka lebih mulia dari Rasulullah sendiri, apakah perkataan seperti ini boleh keluar dari mulut seorang muslim yang memeluk agama Islam???? pent)

4 Minhajus Sunnah, oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah (1/482).

5 Penterjemah melihat sendiri bagaimana cara mereka membaca syair-syair di kuburan baqi` (madinah), dibacakan dan dinyanyi-nyanyikan oleh kepala regunya, yang lain menangis dan merapat seperti orang Yahudi meratap di depan dinding mesjid Aqsha

Jika anda melihat kebenaran didalamnya, maka pujilah Allah tabaraka wata`ala dan jika anda mendapati kebalikanya ,saya  berharap anda berkenan menegur saya,serta berikanlah doŽa kebaikan untuk saya, semoga Allah meluruskan kesalahan saya dan mengampuni keteledoran saya... !!
kritik + saran: loper_kor4n@yahoo.com  Last update ,25 november 2010
Terhitung sejak,16 April 2005 anda pengunjung yang ke: